Selasa, 29 April 2014

bore-pile-bandung-Pelaksanaan Pondasi Bore Pile-CV. BUANA WIDIA DRILL KONTRAKTOR PENGEBORAN-081322171406



 

CV. BUANA WIDIA DRILL

KONTRAKTOR PENGEBORAN

081322171406

http://buanawidiadrill.blogspot.com


Pelaksanaan Pondasi Bore Pile

Pekerjaan Pondasi Bore Pile umumnya merupakan pekerjaan awal dari suatu proyek. Oleh karena itu langkah awal yang dilakukan adalah pemetaan terlebih dahulu. Inilah gunanya ilmu ukur tanah. Umumnya yang mengerjakannya adalah mereka yang memiliki dasar ilmu geodesi dan pertanahan. Proses ini sebaiknya  dilakukan sebelum alat- alat proyek masuk, karena jika alat sudah berada di lokasi, akan mempersulit dalam menentukan titik koordinat bor nya. Dan dari pemetaan ini dapat diperoleh suatu patokan yang tepat antara koordinat pada gambar kerja dan kondisi lapangan. Sehingga dapat memperlancar pelaksanaan proyek. Berikut ini adalah tahapan- tahapan awal pekerjaan Pondasi Bore Pile :
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4Hv3eJzwPOZa98rYeJklXCQV7dzLloy1X1QyHGDWeHSr4-xKEGcc52wSbJx2WswWS_R0523Rsqtps2Qls8J3BvqZrjHZDHW01ETMlPgtqLxoYwig46EFUn9nQEjsB7_BsAL8VgrgtdrE/s1600/persiapan2.jpg
Mempersiapkan areal proyek agar alat-alat berat bisa diposisikan, sesuai denah kerja.

Tiang bor memerlukan alat- alat berat dalam suatu proyek. Disebut alat-alat berat karena bobotnya yang berat, maka manajer proyek harus dapat memastikan perkerjaan persiapaan apa yang diperlukan agar alat yang berat tersebut dapat masuk ke areal dengan baik. Jika tidak disiapkan dengan baik, bisa saja alat berat tersebut ambles karena daya dukung tanahnya yang jelek.

Memasang juga pelat-pelat baja.

Pelat baja tersebut dimaksudkan agar alat-alat berat tidak ambles jika kekuatan tanahnya diragukan. Jika sampai ambles, untuk mengangkatnya kembali, diperlukan biaya yang lebih besar dibanding biaya yang diperlukan untuk mengadakan pelat-pelat tersebut. Perlu tidaknya pelat-pelat tersebut tentu didasarkan dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, agar pekerjaan lancar.

Penulangan Pondasi Bore Pile tiang bor.

Sama seperti pekerjaan persiapan, maka pembuatan penulangan tiang bor telah dapat dilakukan. Ini penting, karena jangan sampai setelah dibor, ternyata tulangannya belum siap. Jika tertunda lama, maka tanah pada lubang bor bisa rusak (mungkin karena hujan atau lainnya). Bisa-bisa perlu dilakukan pengeboran ulang. Pemilihan tempat untuk merakit tulangan juga penting, jangan terlalu jauh dari alat-alat berat tetapi juga jangan sampai mengganggu pergerakkan alat-alat berat itu sendiri. Pondasi Bore Pile ada yang diameternya lebih dari 1 m, tapi prinsipnya hampir sama. Kedalaman Pondasi Bore Pile adalah sampai tanah keras (SPT 50) dalam hal ini adalah 17-20 m.

Proses Pengeboran.

Jika alat-alat berat sudah siap, juga tulangan-tulangannya, serta pihak ready mix concrete-nya sudah siap, maka dimulailah proses pengeboran. Secara skematik alat- alat yang digunakan untuk mengebor. Dalam prakteknya, mesin bor-nya terpisah sehingga perlu crane atau excavator tersendiri.

Persiapan Alat Bor.

Persiapan Alat bor adalah kondisi dimana alat bor tersebut sudah berada di lokasi, akan tetapi  belum terinstalasi dengan sebagaimana mestinya. Kecuali alat bor dengan crane terpisah, pada proyek tersebut juga dijumpai alat bor yang terintegrasi dan sangat mobile. Mungkin ini yang lebih modern, tetapi kelihatannya jangkauan kedalamannya lebih terbatas dibanding yang sistem terpisah. Mungkin juga, karena diproyek tersebut ada beberapa ukuran diameter tiang bor yang dipakai.

bore-pile-bandung-Pengeboran-CV. BUANA WIDIA DRILL KONTRAKTOR PENGEBORAN-081322171406



 

CV. BUANA WIDIA DRILL

KONTRAKTOR PENGEBORAN

081322171406


Pengeboran

Ini merupakan proses awal dimulainya pengerjaan Pondasi Bore Pile tiang bor, kedalaman dan diameter tiang bor menjadi parameter utama dipilihnya alat-alat bor. Juga terdapatnya batuan atau material dibawah permukaan tanah. Ini perlu diantisipasi sehingga bisa disediakan metode, dan peralatan yang cocok. Kalau asal ngebor, bisa-bisa mata bor-nya stack di bawah. Biaya itu. Ini contoh mesin bor dan auger dengan berbagai ukuran siap ngebor. Setelah mencapai suatu kedalaman yang ‘mencukupi’ untuk menghindari tanah di tepi lubang berguguran maka perlu di pasang casing, yaitu pipa yang mempunyai ukuran diameter dalam kurang lebih sama dengan diameter lubang bor.

Persiapan Pemasangan casing

Pada prinsipnya cara pemasangan casing sama, diangkat dan dimasukkan pada lubang bor. Tentu saja kedalaman lubang belum sampai bawah, secukupnya. Kalau nunggu sampai kebawah, maka bisa-bisa tanah berguguran semua. Lubang tertutup lagi. Jadi pemasangan casing penting. Casing yang telah tertanam di dalam tanah, setelah casing terpasang, maka pengeboran dapat dilanjutkan. Gambar di atas, mata auger sudah diganti dng Cleaning Bucket yaitu untuk membuang tanah atau lumpur di dasar lubang.



Pembersihan lumpur dan tanah di dalam lubang
Jika pekerjaan pengeboran dan pembersihan tanah hasil pengeboran dan akhirnya sudah menjadi kondisi tanah keras. Maka untuk sistem Pondasi Bore Pile Franky Pile maka bagian bawah Pondasi Bore Pile yang bekerja dengan mekanisme bearing dapat dilakukan pembesaran. Untuk itu dipakai mata bor khusus, Belling Tools sebagai berikut.

Penggunaan mata bor Belling Tool untuk pengeboran tanah keras.

Akhirnya setelah beberapa lama dan diperkirakan sudah mencapai kedalaman rencana maka perlu dipastikan terlebih dahulu apakah kedalaman lubang bor sudah mencukupi, yaitu melalui pemeriksaan manual.

Pemeriksaan kedalaman manual Pondasi Bore Pile

Perlu juga diperhatikan bahwa tanah hasil pemboran perlu juga di chek dengan data hasil penyelidikan terdahulu. Apakah jenis tanah adalah sama seperti yang diperkirakan dalam menentukan kedalaman tiang bor tersebut. Ini perlu karena sampel tanah sebelumnya umumnya diambil dari satu atau dua tempat yang dianggap mewakili. Tetapi dengan proses pengeboran ini maka secara otomatis dapat dilakukan prediksi kondisi tanah secara tepat, satu persatu pada titik yang akan dibor. Apabila kedalaman dan juga lubang bor telah ‘siap’, maka selanjutnya adalah penempatan tulangan rebar.

Pengangkatan tulangan.

Jika perlu, mungkin karena terlalu dalam maka penulangan harus disambung di lapangan. Dan untuk mengangkatnya bertahap.

borepilebandung-CV. BUANA WIDIA DRILL-Pengecoran beton-081322171406



 

CV. BUANA WIDIA DRILL

KONTRAKTOR PENGEBORAN

081322171406


Pengecoran beton :

Setelah proses pemasangan tulangan baja maka proses selanjutnya adalah pengecoran beton. Ini merupakan bagian yang paling kritis yang menentukan berfungsi tidaknya suatu Pondasi Bore Pile. Meskipun proses pekerjaan sebelumnya sudah benar, tetapi pada tahapan ini gagal maka gagal pula Pondasi Bore Pile tersebut secara keseluruhan. Pengecoran disebut gagal jika lubang Pondasi Bore Pile tersebut tidak terisi benar dengan beton, misalnya ada yang bercampur dengan galian tanah atau segresi dengan air, tanah longsor sehingga beton mengisi bagian yang tidak tepat. Adanya air pada lubang bor menyebabkan pengecoran memerlukan alat bantu khusus, yaitu pipa tremie. Pipa tersebut mempunyai panjang yang sama atau lebih besar dengan kedalaman lubang yang dibor.

Pipa tremie

Pipa tremie untuk pengecoran cukup panjang. Ujung di bagian bawah agak khusus, nggak berlubang biasa tetapi ada detail khusus sehingga lumpur tidak masuk kedalam tetapi beton di dalam pipa bisa mendorong keluar.



Pengecoran dengan pipa tremie.

Corong beton akan dipasang di ujung atas pipa tremie, corong beton adalah : tempat masuknya beton segar dalam pekerjaan Pondasi Bore Pile. Tiang bor di bagian lain, terlihat mesin bor (warna biru) yang difungsikan sebagai pesawat pengangkat pipa tremie. Pipa tremie yang sudah berhasil dimasukkan ke lubang bor. Perhatikan ujung atas yang ditahan sedemikian sehingga posisinya terkontrol (dipegang) dan tidak jatuh. Corong beton dipasang. Pada kondisi pipa seperti ini maka pengecoran beton siap. Truk readymix siap mendekat.



Pada tahap pengecoran pertama kali, truk readymixed dapat menuangkan langsung ke corong pipa tremie seperti kasus di atas. Pada tahap ini, mulailah pengalaman seorang supervisor menentukan. Kenapa ? Karena pipa tremie tadi perlu dicabut lagi. Jadi kalau beton yang dituang terlalu banyak maka jelas mencabut pipa yang tertanam menjadi susah. Sedangkan jika terlalu dini mencabut pipa tremie, sedangkan beton pada bagian bawah belum terkonsolidasi dengan baik, maka bisa-bisa terjadi segresi, tercampur dengan tanah. Padahal proses itu semua terjadi di bawah, di dalam lubang, tidak terlihat. Sehingga pengalaman supervisi atau operator yang mengangkat pipa tadi memegang peran sangat penting. Sarjana baru lulus pasti kesulitan mengerjakan hal tersebut. Pada kasus ini, tidak hanya teori yang diperlukan, akantetapi perlu feeling yang tepat. Ingat apabila terjadi krsalahan, Pondasi Bore Pile gagal, biaya yang di keluarkan akan lebih besar.

Jangan sepelekan aba-aba seperti di atas. Belum tentu seorang sarjana teknik sipil yang baru lulus dengan IP 4.0 bisa mengangkat tangan ke atas secara tepat. Karena untuk itu perlu pengalaman. Jadi menjadi seorang engineer tidak cukup hanya ijazah sekolah formil, perlu yang lain yaitu pengalaman yang membentuk mental engineer yang handal.

Jika beton yang di cor sudah semakin ke atas (volumenya semakin banyak) maka pipa tremie harus mulai ditarik ke atas. Perhatikan bagian pipa tremie yang basah dan kering. Untuk kasus ini karena pengecoran beton masih diteruskan maka diperlukan bucket karena beton tidak bisa langsung dituang ke corong pipa tremie tersebut.

Adanya pipa tremie tersebut menyebabkan beton dapat disalurkan ke dasar lubang langsung dan tanpa mengalami pencampuran dengan air atau lumpur. Karena BJ beton lebih besar dari BJ lumpur maka beton makin lama-makin kuat untuk mendesak lumpur naik ke atas. Jadi pada tahapan ini tidak perlu takut dengan air atau lumpur sehingga harus dewatering.

Proses pengecoran ini memerlukan supply beton yang continuous, bayangkan saja bila ada keterlambatan beberapa jam. Jika sampai terjadi setting maka pipa tremienya bisa tertanam dibawah dan tidak bisa diangkat. Sedangkan apabila terburu-buru di cabut maka tiang beton bisa tidak continue. Sehingga perlu ada koordinasi dengan bagian logistik / pengadaan beton sehingga memperhatikan hal ini.

Jika pengerjaan pengecoran dapat berlangsung dengan baik, maka pada akhirnya beton dapat muncul dari kedalaman lubang. Jadi pemasangan tremi mensyaratkan bahwa selama pengecoran dan penarikan maka pipa tremie tersebut harus selalu tertanam pada beton segar. Jadi kondisi tersebut fungsinya sebagai penyumbat atau penahan agar tidak terjadi segresi atau kecampuran dengan lumpur.

Sampai tahap ini pekerjaan tiang bor selesai.